Sedar tak sedar, sudah lama kita merasakan nikmat kebebasan… 400tahun lebih kita dijajah bermula dengan jatuhnya kerajaan Melaka yang disebabkan oleh orang kita sendiri.. Tujuan hamba menulis artikel ini bukanlah untuk menyindir mana-mana pihak, hamba Cuma menyatakan pandangan dan fikiran hamba..Lagipun ini blog hamba..Anda mungkin akan marah..Tapi hamba akan bertanggungjawab tentang apa yang hamba tulis..Bacalah..Biar anda sedar tahap kebodohan anda..
Kita bermula dengan perjuangan Tun Dr Mahathir. Beliau merupakan seorang pemimpin yang menjadi idola hamba kerana beliau mempunyai visi yang lebih jauh berbanding dengan kebanyakan orang kita. Perubahan yang dibawa olehnya telah membuka mata semua orang. Malaysia yang dulunya kecil tapi di bawah pimpinannya, beliau berjaya membawa saingan yang hebat kepada negara-negara besar sehingga Malaysia menjadi contoh kepada negara-negara membangun. Memang hamba tidak nafikan sumbangan beliau kepada orang Melayu amatlah besar.. Beliau tidak membantu secara terus, sebaliknya melalui puisi, ucapan dan kata-katanya yang luas itu, beliau rupanya sedang berusaha menggerakkan orang Melayu supaya berjalan dengan kaki sendiri untuk mencapai impian. Beliau juga berpendirian teguh di mana walaupun pada mulanya terdapat banyak bantahan tentang pelantikan beliau menjadi PM, namun beliau berjaya mendiamkan mereka dengan perubahan yang dilakukan terhadap wajah Malaysia.. Jambatan Pulau Pinang dan KLCC yang mulanya dibantah hebat oleh semua orang dengan alsan menghabiskan duit rakyat kini menjadi salah satu sumber kewangan untuk rakyat.. Di bawah pemerintahannya, tiada pihak berani mempersoalkan ketuanan dan hak Melayu .. Malaysia begitu teguh ketika itu.Perjuangan membela Melayu kelihatan mati setelah persaraan beliau.
Seterusnya Tun Abdullah Hj Ahmad Badawi.. Cara pemerintahan agak lembut sedikit..Cuba mendekatkan pembangunan kepada Pembangunan menurut islam berdasarkan prinsip Islam Hadhari..Mendapat banyak tentangan kerana ada pihak cuba memutar belitkan fakta bahawa Islam Hadhari itu agama yang baru..Sebenarnya pembaca sekalian, jika pembaca menafsir mengikut kebodohan kalian, memanglah jelas sekali kesilapan kalian. Islam Hadhari sebenarnya satu usaha untuk membangunkan Islam dengan cara yang lebih moden sesuai mengikut peredaran masa. Hukum-hukum tidak diubah..Cuma cara aplikasinya..Orang kita hanya tahu aplikasikan Islam hanya pada sejadah dan tasbih..Bukan pada semua benda..Zaman ini, untuk menyebarkan dakwah, kita mesti menyebarkannya dengan kesesuaian peredaran masa..Umat manusia kini punah, jadi kita mesti mendekatkan diri kita melalui semua aspek tak kira pembangunan. Hiburan, makanan dan sosial..Menyebarkan dakwah bukan bererti duduk di masjid dan memakai jubah kemudian berceramah.. Agak-agak, berapa ramai anak muda yang sedang melepak akan turut serta..Mana lebih berkesan, menunggu orang minta di dakwah, atau kita sendiri pergi dan menyelami jiwa mereka.. Sayangnya satu usaha untuk membangunkan Islam telah digunakan sebagai isu politik untuk meraih undi dari sesetegah piihak lalu mematikan usaha ini.
Datuk Seri Najib Tun Razak.. Pemerintahannya agak harmoni tetapi masih banyak kelemahan..Mungkin disebabkan krisis semasa pemerintahan Tun Abdullah..Pentadbiran beliau dikatakan mesra rakyat..Bagi hamba, itu tidak mesra rakyat..Memang banyak dana untuk rakyat dan lebih kearah menyenangkan rakyat..Tetapi malangnya akibat keprihatinan itu, ada pihak yang cuba mempergunakannya dengan menyatakan fitnah dan hasutan sehinggakan kerajaan tidak mampu menumpukan perhatian terhadap sector pembangunan sebaliknya lebih kepada baik pulih rakyat dan masyarakat..Sayangnya..Rakyat kita hanya tahu meminta-minta dan paling hebat dalam member komen..Slogan 1 Malaysia ciptaan beliau telah diperkotak-katikkan oleh seseorang yang sudah lama mengidam ingin menerajui pucuk pimpinan Negara lalu sanggup mengacau bilaukan keharmonian Negara kerana baginya, apabila dia berjaya nanti, dia akan mudahnya menyatukan semula rakyat Malaysia kerana sokongan padu dari pemberontak..Sedarlah wahai insane, mereka tidak menyokong kamu jika tiada kepentingan baginya..Jika hari ini mereka berani memijak Melayu, tidak mustahi esok mereka berani menanam bangsa kita biar terkubur..Terima kasih wahai saudara pemusnah keharmonian.
GOLONGAN AL-KHAWARIJ
Sabda Rasullah S.A.W
“Pada akhir zaman nanti akan ada satu kaum yang berasal dari pemuda yang suka berangan-angan, berkata dengan perkataan yang baik akan tetapi iman mereka tidaklah lewat dari kerongkongan mereka, dan mereka keluar dari agama ini bagaikan keluarnya anak panah dari buruannya, barang siapa yang betemu dengan mereka maka bunuhlah karena barang siapa yang membunuh mereka maka akan mendapatkan pahala pada hari kiamat” (Shahih Bukhari Kitab Istitaab Al-Murtadin
“Mereka berasal dari para pemuda yang suka berangan-angan” (Shahih Bukhari Kitab Istitaab Al-Murtadin
“Kalian akan menganggap kurang shalat kalian apabila dibandingkan shalat mereka”
“Mereka membaca al-quran akan tatapi tidak melebihi kerongkongan mereka”.
“Mereka mengambil ayat-ayat yang berbicara tentang orang kafir dan mereka tujukan kepada kaum muslimin” (Shahih Bukhari Kitab Istitaab Al-Murtadin Bab VI. Fathul Baari 12/282).
Memusuhi dan memerangi umat Islam dan membiarkan orang kafir.” (Lihat Buku Khawarij Faham Radikal Pertama Dalam Sejarah Islam. Karya Syaikh Nashir Bin Abdul Karim
“Mereka menjadikan ayat-ayat yang berbicara tentang orang-orang kafir kemudian mereka tujukan pada kaum muslimin” (Shahih Bukhari Kitab Istitaab Al-Murtadin Bab VI. Fathul Baari 12/282).
Penjelasan Tentang Khawarij
( sumber : http://tarbiyahislamiyah.com/2010/penjelasan-tentang-khawarij/)
Khawarij ada setelah Rasul wafat, namun mengapa banyak hadits yang mencela kaum khawarij. Apakah Rasul mengetahui keadaan khawarij ini padahal kaum khawarij belum ada pada saat Nabi masih hidup?
Khawarij adalah kelompok yang muncul pada waktu Perang Shiffin ketika Ali dan Muawiyah menyetujui penunjukan dua orang hakim penengah guna menyelesaikan pertikaian diantara keduanya. Sebenarnya sampai saat itu mereka adalah para pendukung Ali namun kemudian secara tiba-tiba mereka berbalik ketika berlangsungnya tahkim, dan berkata kepada kedua kelompok tersebut,”Kalian semuanya telah menjadi kafir dengan memperhakimkan manusia sebagai ganti memperhakimkan Allah diantara kalian.”
Beberapa waktu kemudian mereka makin menjadi orang-orang yang sangat ekstrim dalam pendapat-pendapat mereka dan sangat jauh melewati batas. Dan karena watak mereka itu lebih cenderung kepada kekerasan, maka mereka menyerukan memerangi setiap orang yang berlawanan dengan mereka dan melakukan pemberontakan bersenjata terhadap pemerintahan yang zhalim (tidak sah). Oleh sebab itu, untuk waktu yang lama sekali mereka telah membangkitkan keonaran dimana-mana dan lebih cenderung membunuh dan menumpahkan darah sampai saat mereka dapat dimusnahkan di zaman kekuasaan Bani Abbas.
Adapun intisari pendapat-pendapat mereka adalah :
1. Mereka mengakui keabsahan kekhilafahan Abu Bakar dan Umar. Adapun Utsman menurut pendapat mereka telah menyimpang pada akhir masa kekhilafahannya dari keadilan dan kebenaran karena itu ia selayaknya dibunuh atau dimakzulkan. Dan bahwasanya Ali juga teah melakukan dosa besar dengan mentahkimkan selain Allah. Sesungguhnya kedua hakim penengah, yaitu Amr bin ‘Ash dan Abu Musa al Asy’ari dan orang-orang yang menyetujui pentahkiman maka mereka semua adalah orang-orang berdosa dan semua orang yang ikut dalam Perang Onta termasuk Thalhah, ZUbeir dan Aisyah Ummul Mukminin telah melakukan dosa yang amat besar.
2. Dosa dalam pandangan mereka, sama dengan kekufuran. Mereka mengkafirkan setiap pelaku dosa besar apabila ia tidak bertaubat. Atas dasar inilah mereka secara terang-terangan mengkafirkan semua sahabat Nabi saw yang disebutkan tadi bahkan mereka tidak segan-segan mengumpat dan melaknat mereka. Selain dari itu, mereka mengkairkan kaum muslimin secara keseluruhan karena : pertama, mereka tidak suci dari dosa-dosa dan kedua, karena mereka tidak hanya menganggap para sahabat Nabi saw itu sebagai orang-orang mukmin saja bahkan telah menjadikan mereka sebagai imam-imam mereka serta menetapkan hukum-hukum syariat dengan hadits-hadits yang diriwayatkan dari orang-orang itu.
3. Khalifah tidak sah kecuali dengan adanya pemilihan bebas antara kaum muslimin dan tidak dengan cara apa pun selain itu.
4. Mereka sama sekali tidak menyetujui pendapat yang menyatakan bahwa seorang khalifah haruslah dari suku Quraisy. Mereka mengatakan bahwa setiap orang laki-laki yang shaleh dipilih oleh kaum muslimin dapat menjadi seorang khalifah yang sah bagi mereka terlepas dari kenyataan apakah dia seorang dari suku Quraisy apa bukan.
5. Ketaatan kepada khalifah adalah sesuatu yang wajib hukumnya selama ia masih berada di jalan keadilan dan kebaikan. Apabila ia menyimpang maka wajib memerangi, memakzulkan atau membunuhnya.
6. Mereka menerima Al Qur’an sebagai salah satu sumber diantara sumber-sumber hukum islam. Adapun tentang hadits dan ijma’ maka mereka memiliki cara yang berbeda dari cara kaum muslimin lainnya. Diantara mereka ada satu kelompok besar bernama an Najadat yang berpendapat bahwa tegaknya khilafah (yakni negara)adalah sesuatu yang tidak merupakan kewajiban secara mutlak. Kaum muslimin, secara kolektif, seyogyanya dapat bekerja demi kebenaran tapi boleh juga mereka itu memilih seorang khalifah apabila dianggap perlu.
Adapun kaum Azariqoh, yakni kelompok terbesar kaum khawarij, mereka beranggapan bahwa seluruh kaum muslimin selain mereka adalah musyrikin. Oleh sebab itu, orang-orang dari kalangan mereka, yakni kaum khawarij, tidak dibolehkan pergi mengerjakan shalat di suatu tempat jika yang menyerukan azan di sana bukan dari kalangan mereka sendiri.
Kelompok-kelompok khawarij yang paling moderat adalah kaum ibadhiyah yang mengkafirkan seluruh kaum muslimin namun tidak menyatakan mereka sebagai kaum musyrikin. Menurut pandangan mereka, orang-orang muslim selain mereka adalah “bukan mukmin” tapi diterima syahadat mereka, boleh kawin dan dikawinkan dengan mereka, mewarisi dan mewariskan pula. (Khilafah dan Kerajaan, hal 275 – 277)
Sebenarnya pokok ajaran kelompok khawarij ini telah muncul pada masa Nabi saw, sebagaimana disebutkan didalam “ash Shahihain” didalam kisah al Khuwaishirah at Tamimiy yang mengatakan kepada kepada Nabi saw,”Wahai Muhammad berbuat adillah , sesungguhnya engkau tidak berbuat adil.” Lalu Nabi saw pun marah sambil mencela dengan mengatakan,”Celaka kau, bukankah aku adalah orang yang paling bertakwa kepada Allah di bumi.” Tatkala orang itu berpaling maka Khalid bin Walid berkata,”Wahai Rasulullah apakah (boleh) aku memenggal lehernya?” Beliau saw menjawab,”Jangan, bisa jadi dia adalah orang yang melakukan shalat.” Khalid berkata,”Betapa banyak orang yang melaksanakan shalat mengatakan dengan lisannya apa yang tidak terkandung didalam hatinya.” Beliau saw menjawab,”Sesungguhnya aku tidaklah diperintahkan untuk meneliti hati manusia dan tidak pula membedah perut mereka.” Kemudian beliau saw menatap kepadanya (al Khuwaishirah) saat dia pergi dan bersabda,”Sesungguhnya akan datang suatu kaum dari keturunannya (para pengikutnya, pen) yang membaca Kitabullah dengan lisannya yang tidak melewati kerongkongan mereka, mereka keluar dari agama sebagaimana lepasnya anak panah dari busurnya dan seandainya aku bertemu mereka pasti aku akan membunuh mereka sebagaimana pembunuhan terhadap kaum Tsamud.”
Dengan kata lain golongan ini adalah golongan yang menentang pemimpin. Sedangkan Nabi Muhammad pernah berpesan bahawa “taatlah kepada pemimpinmu selagi dia mengerjakan solat 5 waktu
p/s: jangan tunggu untuk diselamatkan, ibarat menunggu harapan yang tak pasti...Usah percaya dengan janji manis..Jangan berpecah kerana perkara bodoh..Jadilah penyelamat..kerana itu satu perkara yang mulia..Bukan berpura-pura menyelamat..